Pemerintah Targetkan Swasembada Energi dan Hilirisasi dalam Lima Tahun ke Depan

oleh -2 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta — Pemerintah menargetkan capaian besar dalam lima tahun ke depan, dengan fokus utama pada swasembada energi dan akselerasi program hilirisasi. Dua pilar ini dinilai menjadi fondasi strategis dalam membangun kemandirian dan ketahanan nasional di sektor energi dan sumber daya mineral.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa swasembada energi merupakan bagian dari empat program prioritas nasional yang sedang digencarkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yaitu Program Makan Bergizi, Swasembada Pangan, Hilirisasi, dan Swasembada Energi.

banner 336x280

“Banyak yang menjadi prioritas. Tapi yang selalu dibicarakan itu ada empat. Salah satunya adalah kemandirian energi dan hilirisasi,” ujar Bahlil. Ia optimistis bahwa dengan sinergi yang kuat antar-lembaga dan dunia usaha, target swasembada energi dan hilirisasi dapat direalisasikan dalam kurun waktu empat hingga lima tahun ke depan.

Menurutnya, kemandirian energi merupakan syarat mutlak bagi sebuah negara besar untuk berdiri tegak dan tidak bergantung pada impor energi. “Pak Presiden Prabowo menyatakan bahwa sebuah negara hebat kalau mandiri pangan dan mandiri energi,” tandasnya.

Komitmen pemerintah ini mendapat dukungan penuh dari pelaku industri energi, salah satunya PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menuturkan bahwa pihaknya telah mencatat pertumbuhan eksplorasi energi sebesar 37 persen per tahun dalam tiga tahun terakhir, sebuah capaian yang menunjukkan dinamika positif di sektor hulu migas nasional.

Strategi eksplorasi PHE, lanjut Muharram, didasarkan pada tiga pendekatan utama. Pertama, optimalisasi area eksisting guna mencapai target jangka pendek selama lima tahun ke depan. Kedua, ekspansi ke wilayah terbuka (open area) yang menjanjikan potensi blok baru. Ketiga, menjalin kemitraan strategis untuk menekan risiko dan mempercepat alih teknologi.

“Kami tetap berjalan di area eksisting, karena masih ada peluang di sana,” jelas Muharram. “Keberhasilan ini adalah bukti nyata dedikasi dan kerja keras tim eksplorasi kami serta kolaborasi erat dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM.”

Dari perspektif strategis, Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita, menyoroti pentingnya pendekatan ekosistem dalam mendukung transformasi energi nasional. Ia mengingatkan bahwa transisi energi tidak hanya berkutat pada pembangunan infrastruktur fisik semata.

“Transformasi energi tidak bisa hanya mengandalkan kabel dan pipa, tetapi juga jejaring pikiran, energi, niat, dan kemauan untuk mendengarkan,” tegas Enggar. Menurutnya, ekosistem kolaboratif yang melibatkan akademisi, praktisi, pengusaha, dan pemerintah adalah kunci dalam mengorkestrasikan agenda besar transformasi energi Indonesia.

Pernyataan senada juga digaungkan oleh para pelaku hilirisasi industri yang melihat peluang besar dari kebijakan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas mineral dalam negeri. Dengan mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah, Indonesia diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, menarik investasi, dan memperkuat posisi tawarnya di pasar global.

Dengan dorongan politik yang kuat, strategi eksplorasi yang terarah, serta semangat kolaborasi lintas sektor, program swasembada energi dan hilirisasi bukan hanya wacana ambisius, tetapi merupakan lompatan besar menuju kedaulatan energi nasional.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.