Presiden Prabowo Terjun Langsung ke Sumatera, Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Berjalan Cepat

oleh -11 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh : Aditya Akbar )*

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara pada Senin (1/12) bukan hanya rangkaian agenda kepresidenan, tetapi penegasan bahwa negara hadir penuh ketika rakyat menghadapi situasi sulit. Di tengah bencana yang melanda sejumlah wilayah Sumatera, kehadiran langsung kepala negara menghadirkan optimisme baru bahwa penanganan berjalan cepat, terkoordinasi, dan menyentuh kebutuhan paling mendesak masyarakat.

banner 336x280

Presiden Prabowo tiba di Tapanuli Tengah pada Senin pagi (1/12), setelah berangkat dari Jakarta dan mendarat di Bandara Raja Sisingamangaraja XI. Turun dari pesawat, Presiden Prabowo langsung menuju helikopter bersama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf untuk bergerak menuju wilayah terdampak. Perjalanan udara sekitar 40 menit membawa rombongan ke Tapanuli Tengah, di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution, dan Bupati Masinton Pasaribu telah menunggu.

Di lokasi bencana, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah bergerak cepat, meski kondisi alam sangat menantang. Beliau menyampaikan apresiasi terhadap instansi yang telah bertindak tangkas sejak awal, meski banyak jalur darat masih terputus. Armada Hercules diterbangkan setiap hari untuk mengirim bantuan menuju titik-titik terisolasi, sementara kapal-kapal berhasil merapat di Sibolga guna memperlancar suplai BBM. Prabowo menekankan pentingnya kekompakan antarinstansi, terutama TNI, Polri, Kementerian PUPR, BNPB, dan pemerintah daerah, yang bersama-sama menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana. Pesannya jelas: bangsa ini kuat karena solidaritasnya, dan pemerintah berkomitmen penuh mengatasi seluruh hambatan di lapangan.

Penegasan itu sejalan dengan laporan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno. Menurutnya, arahan Presiden menjadi dasar mobilisasi besar-besaran lintas kementerian dan lembaga. Seluruh unsur negara diperintahkan memastikan bantuan tiba cepat dan tepat. Sejak hari pertama bencana, personel kementerian, TNI, Polri, dan pemda berada di lokasi untuk fokus pada pemulihan listrik, pembukaan akses darat, serta distribusi logistik melalui udara dan laut. Pratikno menyebut sinergi besar ini sebagai bukti bahwa negara bekerja maksimal, tidak menunggu perintah tambahan, dan bergerak secepat mungkin untuk meringankan beban masyarakat.

Setelah tahap tanggap darurat berjalan, pemerintah telah menyiapkan fase rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk pembangunan hunian sementara dan hunian tetap. Langkah ini bertujuan memastikan warga dapat segera kembali beraktivitas dan memiliki perlindungan yang lebih baik terhadap risiko bencana di masa depan. Pendekatan komprehensif seperti ini menunjukkan bahwa penanganan bencana tidak berhenti pada pemberian bantuan sesaat, tetapi dirancang untuk memulihkan kehidupan masyarakat secara menyeluruh.

Di Aceh, situasi darurat juga direspons cepat oleh pemerintah pusat dan daerah. Kerusakan infrastruktur membuat sejumlah wilayah sulit diakses, sehingga BNPB mengirim logistik melalui jalur laut dari Pelabuhan Ulee Lhueu. Bantuan seberat 27 ton diberangkatkan menggunakan kapal Express Bahari untuk menjangkau lima wilayah: Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang. Pengiriman ini berhenti di dua pelabuhan, yakni Krengkuku dan Kuala Langsa, untuk mempercepat distribusi menuju lokasi-lokasi yang masih terisolasi. Model pengiriman ini mencerminkan fleksibilitas negara dalam menggunakan moda transportasi apa pun demi memastikan bantuan tidak terhambat.

Selain jalur laut, pemerintah juga mengerahkan metode airdrop. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa kondisi di lapangan menunjukkan banyak pengungsi kesulitan mendapatkan bantuan karena ruas jalan dan jembatan putus total. Melalui airdrop, bantuan dijatuhkan dari udara dan diterima langsung oleh prajurit untuk segera dibagikan kepada warga di titik-titik yang masih sulit dijangkau. Pendekatan ini bukan hanya mempercepat distribusi, tetapi menunjukkan adaptasi strategis pemerintah terhadap kondisi medan yang berubah-ubah.

Untuk memperkuat mobilitas logistik dan evakuasi, pemerintah pusat mengirim sebelas helikopter dari Jakarta. Pengiriman armada udara dalam jumlah besar ini menunjukkan betapa seriusnya upaya negara dalam merespons bencana yang simultan di sejumlah provinsi di Sumatera. Keputusan cepat ini memastikan bahwa proses distribusi, evakuasi, hingga penanganan kesehatan dapat berjalan lebih efektif.

Di sisi komunikasi publik, Polda Aceh juga mengambil langkah sigap dengan memasang perangkat Starlink untuk menyediakan akses internet gratis bagi warga yang sudah lima hari terisolasi tanpa jaringan telekomunikasi. Pemasangan dua perangkat di lokasi-lokasi terdampak membuat masyarakat kembali terhubung dengan keluarga mereka, sekaligus mempermudah koordinasi antarpetugas di lapangan. Kehadiran internet menjadi aspek penting dalam pemulihan, karena memudahkan proses pendataan, pelaporan kebutuhan, dan penyebaran informasi.

Rangkaian kunjungan Prabowo ke Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara memperlihatkan gaya kepemimpinan yang tidak hanya reaktif, tetapi langsung turun ke lapangan untuk memastikan setiap instruksi berjalan. Ini adalah pesan penting bahwa negara berdiri di depan rakyatnya, hadir untuk memastikan keselamatan, ketahanan, dan pemulihan berjalan sebaik mungkin. Di tengah tantangan besar akibat bencana, perjalanan Prabowo di tiga provinsi besar di Sumatera ini memberi harapan baru bahwa pemerintah bekerja cepat, solid, dan tidak meninggalkan satu pun wilayah.

Optimisme ini penting dipelihara. Dari helikopter yang mengangkut bantuan, kapal yang menembus ombak Aceh, hingga perangkat internet yang dinyalakan kembali untuk warga, semuanya menggambarkan satu hal: negara bergerak, dan rakyat tidak dibiarkan sendirian. Dengan kepemimpinan yang hadir langsung seperti ini, diharapkan pemulihan pasca bencana berjalan cepat dan lancar.

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.