Bersama Pemerintah, Pertamina Hulu Energi Perkuat Langkah Swasembada Energi Nasional

oleh -3 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), bagian dari Subholding Upstream PT Pertamina (Persero), semakin menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan energi nasional melalui langkah strategis di sektor hulu migas. Terbaru, PHE berhasil mengamankan pembiayaan sebesar US$ 1,2 miliar dari empat bank internasional melalui skema Revolving Credit Facility (RCF) bilateral, yang akan digunakan untuk mendukung ekspansi dan memperkuat struktur keuangan perusahaan.

Empat bank internasional tersebut terdiri dari PT Bank Mizuho Indonesia, MUFG Bank, Ltd., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) Cabang Singapura, serta Bank of China (Hong Kong) Ltd. Cabang Jakarta. Direktur Keuangan dan Investasi PHE, Dannif Utojo Danusaputro, menjelaskan bahwa fasilitas ini menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis migas nasional.

banner 336x280

“Fasilitas pendanaan ini akan digunakan oleh PHE untuk memperkuat ketahanan keuangannya dan mendukung ekspansi bisnis di masa mendatang. Kami siap menghadapi tantangan industri hulu migas dan meningkatkan performa operasional secara efektif dan efisien,” kata Dannif dalam keterangan resminya.

PHE terus memacu inovasi dan eksplorasi untuk mencari sumber daya migas baru di dalam negeri. Salah satu pencapaian teranyar adalah penemuan cadangan migas di sumur Tedong (TDG)-001 di Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menyatakan bahwa temuan ini memiliki potensi strategis untuk menopang kebutuhan energi kawasan industri di Sulawesi hingga dua dekade ke depan.

“Penemuan ini sejalan dengan strategi eksplorasi kami yang semakin agresif di Indonesia Timur, yang masih memiliki potensi besar. Ke depan, kami berharap kawasan ini bisa menyamai Donggi sebagai pusat produksi migas yang penting bagi Indonesia,” ujar Muharram.

Langkah PHE ini turut mendapat dukungan penuh dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, menegaskan bahwa upaya mencapai swasembada energi memerlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk optimalisasi aset-aset migas eksisting.

Salah satu program prioritas saat ini adalah pendataan ulang dan optimalisasi sumur-sumur tua serta sumur migas yang selama ini dikelola oleh masyarakat. Program ini menjadi bagian dari implementasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang kerja sama pengelolaan wilayah kerja guna peningkatan produksi migas nasional.

“Permen ESDM No. 14/2025 merupakan terobosan penting yang akan mendorong peningkatan produksi migas secara nasional. Kami akan segera menyosialisasikannya dan mengundang seluruh KKKS untuk menyusun langkah implementasi, termasuk petunjuk teknis di lapangan,” terang Taufan.

Program ini didesain untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, hingga UMKM. Dengan pendekatan kolaboratif, tidak hanya peningkatan produksi yang ditargetkan, tetapi juga efek ganda terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa upaya mewujudkan swasembada energi bukan hanya soal mengejar target produksi, tetapi juga membangun ekosistem energi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak luas bagi masyarakat. PT Pertamina Hulu Energi, bersama SKK Migas dan para mitra, terus memacu transformasi sektor hulu migas Indonesia menuju kemandirian dan ketahanan energi jangka panjang. (*)

[edRW]

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.